Samarinda, Kaltimnow.id – Pemerintah sudah memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Dimana, menyandang sebagai “pusat gravitasi” ekonomi baru di Indonesia, penggencaran pengerjaan berbagai proyek telah dilakukan Otorita IKN di kawasan tersebut.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Rusman Ya’qub mengatakan, perpindahan IKN harus dipandang positif dan disikapi dengan bijak. Sebab, hal ini juga memberikan dampak bagi Benua Etam, dalam mengejar ketertinggalan dengan Provinsi lainnya di Indonesia.
“Semua ini menjadi langkah untuk mengejar ketertinggalan dari daerah-daerah lainnya. Oleh karena itu, perpindahan IKN ke Pulau Kalimantan ini harus disikapi dengan bijak dan pikiran positif,” ucapnya, pada Sabtu (04/02/2023).
Rusman sapaan akrabnya berharap, seluruh lini atau sektor harus memanfaatkan momentum perpindahan IKN. Terlebih, hingga saat ini Provinsi Kaltim masih dipimpin oleh Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi.
“Kita harus sigap mengejar berbagai ketertinggalan dari daerah-daerah lainnya,” tegasnya.
Untuk itu, legislator dari fraksi PPP ini berharap, sebagai penyangga utama IKN, segala sektor Benua Etam dapat meningkat dari pada tahun-tahun sebelumnya.
“Kita ini penyangga utama IKN. Mestinya ada lima kali lipat lompatan dibandingkan tahun-tahun yang lalu sebelum IKN pindah ke sini,” tuturnya.
Berbicara terkait kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Isran Noor-Hadi Mulyadi, ia mengakui masih banyak persoalan hingga pekerjaan besar yang harus dituntaskan. Terlebih apabila mengingat, tahun 2023 merupakan tahun terakhir keduanya menjabat sebagai Kepala Daerah.
“Banyak yang perlu dituntaskan segera. Namun, siapapun pemimpinnya saya berharap dapat bekerja dengan baik lagi kedepannya,” pungkasnya. (tia/adv//dprdkaltim)