Samarinda, Kaltimnow.id – Pandemi Covid-19 membuat jumlah pengangguran di Kaltim bertambah. Hal ini disampaikan anggota komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono, yang saat ini dirinya sedang menangani persoalan pengangguran di Kaltim.
“Kebetulan saya sedang menangani masalah pengangguran, datanya lagi saya kumpulin juga,” ungkapnya saat ditemui di gedung D lantai 6 DPRD Kaltim, Senin (03/05/2021).
Tyo sapaan akrabnya mengatakan, bahwa pengangguran di Kaltim sebagian besar dari sektor tambang, minyak dan migas. Banyaknya pengurangan karyawan di sektor tersebut, seharusnya, kata Tyo, perusahaan bisa membatasi pekerja atau tenaga asing.
“Tenaga kerja asing seharusnya dibatasi untuk tidak masuk dulu. Kemudian, aktifkan lagi BLK. Saya lihat BLK kita pada hari ini adem ayem saja,” paparnya.
Lanjut Tyo, selain mengaktifkan BLK dan mengistirahatkan tenaga kerja, perusahaan atau pemerintah bisa melakukan pertukaran tenaga kerja.
“Pertukaran tenaga kerja boleh juga, kemarin ada yang ke Jepang. Namun selama pandemi seperti ini mungkin ada kebijakan diplomatik yang dapat ditempuh,” ucap Tyo.
Menurut Tyo, dengan adanya pertukaran tenaga kerja ke luar negeri ini dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kaltim.
“Sebab, ini akan meningkatkan skill dan mindset tenaga kerja kita di Kaltim,” pungkasnya.
Penulis: Chintia