Samarinda, Kaltimnow.id – Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun 2022 tinggat provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) provinsi Kaltim, yang terlaksana di Mahakam Ballroom Hotel Harris Samarinda, pada Senin (18/07/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor, yang juga membuka pertemuan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting dengan beberapa pihak yang terlibat.
Pembukaan ditandai dengan pemukulan Gong oleh Gubernur Kaltim dan didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi, Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sunarto, serta Wakil Ketua TP PKK Kaltim Erni Makmur.
Isran mengucapkan selamat, serta mengajak seluruh pihak yang terlibat serta masyarakat untuk mencegah kenaikan angka Stunting di nasional terkhusus di Benua Etam.
“Selamat Hari Keluarga Nasional ke-29 tahun 2022, mari bersama-sama kita wujudkan tema kali ini, yaitu ayo cegah stunting, agar keluarga bebas stunting. Serta sukseskan program nasional Kampung Keluarga Berkualitas di wilayah Kaltim,” ucapnya.
Dalam rangkaian acara tersebut, orang nomor satu di Kaltim itu juga melantik Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kaltim yang diketuai Wagub Kaltim Hadi Mulyadi dan koordinator pelaksana Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sunarto.
Dirinya menaruh harapan besar kepada TPPS Kaltim dalam upaya menurunkan angka stunting di Kaltim (22,8 persen), walaupun masih dibawah rerata nasional (24,4 persen), namun masih diatas standar dari WHO (20 persen).
“Permasalahan stunting ini tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak, melainkan perlu kerja sama dan sinergi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa hingga tingkat RW/RT. Pembentukkan tim pendamping keluarga juga ujung tombak di lapangan untuk mencapai sasaran kunci, yaitu keluarga,” jelas Isran.
Sementara itu, Deputi Bidang Advokasi Penggerakkan dan Informasi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, mengatakan pemerintah melalui Satgas Stunting telah menargetkan angka prevalensi stunting pada 2024 dibawah 14 persen.
“Maka kami meminta agar pemerintah daerah memaksimalkan semua sumber daya dan memperhatikan skala prioritas untuk penanganan stunting ini, hingga mencapai targetnya,” ucapnya. (cintia/adv/kominfokaltim)