PPDB, Disdikbud Kaltim Sebut Kualitas Sekolah Negeri dan Swasta Sama

Samarinda, Kaltimnow.id – Setiap tahunnya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), sekolah negeri menjadi sasaran bagi siswa dan orangtua siswa. Karena satu dan lain hal, sekolah negeri selalu menjadi primadona untuk siswa melanjutkan pendidikan menengah.

Sebab hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Mispoyo mengakui bahwa tentu tidak seluruh sekolah negeri di Kaltim bisa menampung semua siswa.

Apalagi setiap rombongan kelas (rombel) sudah ditentukan berapa banyak siswa yang bisa masuk. Jumlah rombel turut dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing sekolah.

“Kalau cukup, ya tidak bisa. Kalau semuanya di sekolah negeri, sekolah swasta akan mati. Padahal sejak awal, sekolah-sekolah swasta itu kan ikut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Mispoyo kepada awak media.

Dirinya menjelaskan, bahwa tanggung jawab terkait sekolah terletak di tiga pihak. Yakni pemerintah, masyarakat, dan orangtua. Dalam hal ini, Mispoyo menyebutkan bahwa peran swasta juga harus dihargai.

“Kalau semua di negeri, swasta nanti tidak dapat murid. Padahal swasta juga punya guru-guru yang berkualitas,” tegasnya.

Mispoyo memastikan, bahwa saat ini seluruh sekolah mempunyai kualitas yang sama. Tidak ada lagi istilah sekolah unggulan atau sekolah favorit.

Sebab tidak dapat dipungkiri, beberapa tahun silam ada label-label demikian untuk beberapa sekolah. Sehingga pola pikir orangtua siswa dan siswa berpatok pada istilah sekolah unggulan.

“Insyaallah sekarang semua sekolah itu sama ya. Artinya tidak ada sekolah unggulan dan sebagainya. Menurut saya, untuk anak-anak yang tidak diterima di negeri, cari sekolah terdekat saja,” ungkap Mispoyo.

Dia menyebutkan, bahkan banyak anak-anak yang berasal dari sekolah swasta juga bisa meraih keberhasilan dan tetap memiliki kesempatan untuk mengukir prestasi.

Begitupun di Kaltim, sekolah swasta yang mempunyai mutu dan kualitas baik juga jumlahnya sangat banyak.

“Sekolah seperti Assisi dan Muhammadiyah itu kan juga bagus. Artinya banyak sekali. Ketika masih ada di sekolah swasta, saya rasa juga tidak ada masalah,” pungkas Mispoyo. (cintia/adv/kominfokaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *