Kutai Kartanegara – Kesederhanaan menjadi salah satu simbol yang melekat pada sosok Edi Damansyah dan Rendi Solihin. Calon Bupati dan Wakil Bupati Kukar itu pun diterima baik saat proses kampanye. Nuansa kebersamaan turut mewarnai tiap-tiap pertemuan dialogis.
Tak ada persiapan khusus tiap kali melaksanakan kegiatan kampanye. Kecuali, memasang niat yang tulus dan bersungguh-sungguh berupaya merealisasikan berbagai program yang ditawarkan kepada masyarakat. Itulah yang selalu terpatri dalam hati paslon tunggal di Pilkada Kukar ini.
Minggu (17/10/2020), Edi dan Rendi membagi dua zona kampanye untuk didatangi. Edi Damansyah mendatangi warga di Kota Raja, Kecamatan Tenggarong. Dua titik yang menjadi sentral lokasi kampanye Edi Damansyah yaitu di Jalan Danau Lipan, RT 30, Kelurahan Melayu serta di titik kedua di Jalan Triyu 2, RT 18, Kelurahan Jahab.
Edi juga sempat menggelar silaturahmi dengan tokoh masyarakat di Kelurahan Jahab, Kecamatan Tenggarong. Layaknya saat Edi blusukan menemui warga sebelum masa kampanye, kegiatan pertemuan dikemas sederhana. Bagi warga, kemewahan bukan dari pernak-pernik kampanye, melainkan program dedikasi yang disampaikan langsung oleh Edi – Rendi tersebut.
Sedangkan Rendi Solihin bersama tim menuju dua desa di kawasan Delta Mahakam di Kecamatan Anggana. Yaitu di Desa Tani Baru dan Desa Muara Pantuan. Dari daratan pusat Kecamatan Anggana, tim menyeberang menggunakan sea truck l menuju dua lokasi tersebut.
Sejumlah rumah tokoh masyarakat menjadi wadah kampanye. Pertama kali di sebuah lokasi yang biasa menggelar pasar malam di sekitar rumah Haji Baso Alam di Desa Tani Baru. Dilanjutkan menuju rumah Haji Aco di RT 9, Desa Muara Pantuan. Dititik lainnya, Rendi Solihin juga menggelar kampanye di rumah warga di RT 6 dan RT 4 di Desa Muara Pantuan.
Kedatangan Rendi Solihin juga sempat menyita perhatian kalangan pemuda di Anggana. Ia mendatangi lapangan futsal di Desa Muara Pantuan. Bersama para pemuda yang hendak bermain futsal, Rendi juga menyampaikan kekagumannya. Pasalnya, keberadaan lapangan futsal tersebut tidak ditempat pada umumnya. Desa ini berhadapan dengan Selat Makasar dan bersinggungan dengan laut lepas.
Sejumlah tokoh masyarakat pun turut hadir dalam kampanye Rendi Solihin di kawasan delta Mahakam. Di antaranya Haji Syamsu, Haji Tamrin, Haji Dahlan serta Forum RT Desa Muara Pantuan.
Dalam kampanyenya, Edi Damansyah menyampaikan di Kecamatan Tenggarong akan terus dilakukan peningkatan infrastruktur. Baik jalan, birokrasi serta pelayanan dasar lainnya. Berbagai potensi dan persoalan di masing-masing RT, akan diatasi dengan keterlibatan langsung perangkat RT.
Sadar dengan tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah, maka fasilitas yang layak pun diberikan. Salah satunya dengan program Rp 50 ribu untuk satu RT. Kebijakan tersebut kata Edi, merupakan kelanjutan dari program satu RT satu laptop. Sehingga, ia pun berharap berbagai program kemajuan di Kukar juga melibatkan perangkat RT.
“Kami ingin melakukan penguatan pada peran RT di Kukar. Sehingga, tidak hanya diberikan amanah atau kewajiban sebagai RT, tetapi juga kita berikan hak yang layak untuk memacu kinerja RT,” ujar Edi Damansyah.
Tenggarong pernah dilanda banjir di sejumlah titik. Kepemimpinan Edi saat aktif menjadi bupati, langsung ekstra ketat mengawal kebijakan penuntasan masalah. Begitu juga berbagai peristiwa longsor yang terjadi saat intensitas hujan sedang tinggi.
Masyarakat pun turut menjadi saksi atas kepedulian Edi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Edi tak segan merendam tubuhnya lalu berjalan kaki untuk melihat langsung titik-titik yang menjadi biang banjir. Hingga akhirnya, Edi pun dikenal sebagai pemimpin yang tak sekedar menerima laporan di balik meja.
Program keagamaan, juga begitu kental dan terasa di era kepemimpinan Edi Damansyah. Rutinitasnya menggelar safari subuh, membuat kegiatan kampanye semacam ini seolah seperti rutinitas yang biasa dilakukan Edi.
Kepada masyarakat, Edi pun menjanjikan program beasiswa kepada 10 ribu penerima. Termasuk di antaranya seribu guru juga akan menerima beasiswa tersebut. Kepemimpinan Edi-Rendi juga menyiapkan program Kukar Siap Kerja serta mendorong pengembangan industri kreatif.
“Pelatihan pra kerja nanti juga akan dilakukan di tiga zona di Kukar. Selain itu, dorongan industri kreatif dan UMKM juga turut menciptakan lapangan pekerjaan serta peningkatan perekonomian,” imbuhnya.
Sementara itu, Rendi Solihin mengaku bahagia bisa bertemu langsung dengan warga yang bermukim di kawasan Delta Mahakam. Dibesarkan dari keluarga nelayan Rendi menaruh harapan besar akan potensi masyarakat pesisir.
Karakteristik warga Delta Mahakam kata dia, begitu khas. Tidak hanya mandiri, tetapi juga ulet dalam mengembangkan perekonomian kelautan dan perikanan. Baik di bidang perikanan tangkap maupun tambak. Rendi pun menyatakan tinggal memastikan kepedulian dan niat yang tulus dari pemimpin Kukar. Sehingga, pengembangan serta kesejahteraan nelayan terus menjadi lebih baik.
Program 25 ribu nelayan produktif pun, menjadi salah satu yang didedikasikan Paslon tunggal ini. “Kami memohon doa restu kepada warga serta orangtua kami tokoh warga Kecamatan Anggana. Program yang disampaikan ini akan terwujud dengan dukungan datang ke TPS dan mencoblos kolom yang ada gambarnya,” kata Rendi.
Meski terbilang sederhana, masyarakat merasa kegiatan kampanye Edi – Rendi penuh makna. Rasa kebersamaan yang kian terpupuk, turut memastikan dukungan kepada Edi – Rendi pada Pilkada tanggal 9 Desember mendatang. Dalam simulasinya, warga pun tak segan mendeklarasikan dukungan mencoblos surat suara dengan gambar Edi-Rendi. (nin)