Samarinda, Kaltimnow.id – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Puji Setyowati menanggapi presentase penduduk miskin di Bumi Etam yang naik, dibanding tahun 2022.
Kaltim sendiri masih di bawah rata-rata nasional, di mana tercatat angka kemiskinan 9,36 persen dan Kaltim 6,11 persen.
Sementara Provinsi dengan angka kemiskinan terendah ada di Bali sebesar 4,25 persen dan tertinggi Papua 26,03 persen.
“Faktornya tentu banyak, seperti adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) baru, atau kurangnya lapangan pekerjaan, atau ada inflasi harga yang naik, sehingga daya beli masyarakat tidak mampu,” katanya, Jumat (17/11/2023).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pada tahun 2022 angka kemiskinan di Kaltim sempat menurun sekitar 0,6 persen.
Untuk itu, dirinya ingin berdiskusi dengan pihak pemerintahan agar memperbanyak lapangan pekerjaan dan membenahi beberapa program yang kurang mencapai target.
Berdasarkan data yang dihimpun, total jumlah penduduk miskin di Kaltim pada Maret 2023 adalah 231,07 ribu orang.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 11,23 ribu orang dari periode September 2022 dan menurun sebesar 5,18 ribu orang dari periode Maret 2022.
Meski ada penurunan angka penduduk miskin, Garis Kemiskinan di Kaltim justru mengalami kenaikan.
Pada Maret 2023, Garis Kemiskinan mencapai Rp 790,186 per kapita per bulan, terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp560.368 (70,92 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp229.818 (29,08 persen).
Garis Kemiskinan merupakan ukuran nilai pengeluaran minimum untuk memenuhi kebutuhan makanan dan non-makanan sehingga seseorang tidak dikategorikan sebagai miskin.
Peningkatan Garis Kemiskinan ini menandakan bahwa biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar telah meningkat dalam periode tersebut.
“Tentunya kita berharap mendorong pihak pemerintah untuk menggarap hilirisasi,” jelasnya.
Untuk mengarah ke hilirisasi tersebut, adanya Pembangunan pengolahan sesuai dengan Sumber Daya Alam (SDA), untuk menekan angka kemiskinan.
“Dengan adanya komitmen bersama dapat menekan angka kemiskinan di Kaltim, melihat provinsi kit aini kaya akan SDA,” pungkasnya. (tia/adv/dprdkaltim)