Samarinda, Kaltimnow.id – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Tim Pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud dan Seno Aji (Rudy-Seno), melaksanakan pelantikan dan pelatihan saksi se-Kota Samarinda.
Acara ini digelar di Plenary Hall Samarinda pada Sabtu (09/11/2024), dua minggu sebelum hari pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.
Rudy Mas’ud, calon gubernur dari pasangan Rudy-Seno, turut hadir dan menyampaikan bahwa acara ini bukan hanya sekadar pelantikan, tetapi juga kesempatan bagi tim saksi untuk mengikuti bimbingan teknis (bimtek).
“Hari ini kegiatan bimtek untuk tim saksi dan tabulasi tim Rudy-Seno dalam kontestasi Pilkada gubernur Kaltim 2024, beserta dengan seluruh partai koalisi dan relawan. Yang paling utama adalah tim sukses yang telah berkomitmen untuk mengawal setiap suara hingga ke TPS,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rudy menekankan pentingnya pelatihan teknis bagi para saksi dalam menjalankan tugas mereka di TPS.
“Seluruh saksi telah dibekali pelatihan khusus terkait prosedur pencoblosan di TPS pada 27 November nanti. Diharapkan saksi-saksi kami siap mengawal setiap TPS di Kota Samarinda yang berjumlah sekitar 1.400 TPS,” tambahnya.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Rudy-Seno, Sudarno, mengungkapkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan agar saksi dapat memastikan seluruh pemilih nomor urut 02 dapat hadir di TPS.
“Kami harapkan saksi-saksi bisa menggerakkan para pemilih 02 untuk datang ke TPS dan melaporkan hasil perolehan suara dengan cepat,” katanya. Ia juga menargetkan pelaporan hasil suara dalam waktu dua jam setelah perhitungan selesai, agar tim dapat segera mendeklarasikan hasil kemenangan.
Menurut Sudarno, sebanyak 1.400 saksi telah dipersiapkan untuk ditempatkan di seluruh TPS di Samarinda, dengan tambahan 10 saksi di PPK dan satu saksi di KPU Kota Samarinda. Para saksi ini juga diinstruksikan untuk mengawasi upaya politik uang di sekitar TPS.
“Kami meminta saksi untuk waspada dan menjaga agar para pemilih kita tidak terpengaruh oleh politik uang,” tegasnya.
Penulis: Cintia Rahmadani
