Samarinda, Kaltimnow.id – Samarinda terpilih diantara 10 kabupaten/kota sebagai pilot project untuk agenda mitigasi dan adaptasi ketahanan Iklim. Walikota Samarinda pun mendapat kehormatan menjadi narasumber pada dialog Global Kaetahanan Iklim.
Agenda global strategis yang digelar pada Senin (31/05/2021) di Jakarta, ada empat Wali Kota, yaitu Wali Kota Bandar Lampung, Wali Kota Ternate, Wali Kota Samarinda dan Wali Kota Mataram yang menandatangani komitmen Wali Kota untuk mewujudkan kebijakan dan program pembangunan di daerah yang berketahanan iklim dan rendah karbon.
Komitmen ini menandai peran strategis kota untuk mendukung komitmen global Indonesia dalam pencapaian target Nationally Determined Contributions (NDCs) guna mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030.
Empat kota bersama enam kota pilot lainnya yaitu Pekanbaru, Pangkalpinang, Cirebon, Banjarmasin, Gorontalo dan Kupang merupakan kota dampingan Proyek CRIC (Climate Resilience and Inclusive Citis) yang dilaksanakan UCLG ASPAC bekerja sama dgn APEKSI, didanai oleh Uni Eropa dan didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Kota berketahanan iklim adalah program kunci NDC adaptasi dalam mewujudkan ketahanan ekosistem dan lanskap. Isu perubahan iklim menjadi salah satu proritas pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024,” tulis Andi Harun melalui akun resmi Facebook miliknya. (kmn)