Sektor Pertanian Diprediksi Terus Alami Pertumbuhan, Marthinus: Bisa Gantikan Usaha Ekstraktif

Samarinda, Kaltimnow.id – DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yakin sektor pertania akan terus mengalami perkembangan dan kemajuan.

Keyakinan tersebut didasari karena Pemerintah Daerah (Pemda) dianggap serius membangun pertanian baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi.

“Saya optimistis pertanian kita akan dapat menggeser usaha ekstraktif seperti pertambangan dan penggalian, seiring gencarnya pemerintah bersama DPRD setempat yang terus mendorong pembangunan pertanian,” Anggota Komisi I DPRD Kaltim, Marthinus.

Marthinus mengatakan, saat ini kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim terus meningkat ketimbang beberapa tahun lalu, yakni dengan kontribusi di kisaran 8 persen dalam beberapa tahun terakhir.

“Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB Kaltim tahun 2021 berdasarkan harga konstan sebesar Rp 484,29 triliun, dengan andil sektor pertanian dalam arti luas sebesar Rp 32,96 triliun atau sebesar 8,48 persen,” tuturnya.

“Sedangkan untuk sektor pertambangan dan penggalian pada 2021 berdasarkan harga konstan, memberikan kontribusi sebesar Rp 227,95 triliun atau dengan andil mencapai 45,05 persen,” sambung Marthinus.

Lanjutnya, kemudian pada triwulan pertama 2022, PDRB Kaltim berdasarkan harga konstan sebesar Rp 120,73 triliun dengan andil sektor pertambangan dan penggalian mencapai Rp 55,9 triliun atau sebesar 45,94 persen.

Sedangkan untuk sektor pertanian yang meliputi pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi senilai Rp 8,19 triliun atau sebesar 8,53 persen.

Martinus mengatakan, saat ini pertambangan dan penggalian memang masih menjadi andalan dalam struktur PDRB Kaltim, namun lapangan usaha ekstrsktif tersebut merupakan usaha yang tidak dapat diperbarui, bahkan ia prediksi lima tahun kedepan pertambangan akan habis.

Untuk itu, salah satu sektor yang mampu menggantikan kejayaan pertambangan dan penggalian adalah pertanian.

“Karena sektor ini merupakan jenis usaha yang tidak akan ada habisnya karena bahan pangan merupakan kebutuhan utama setiap orang,” pungkas Martinus. (tia/adv/dprdkaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *