Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar), memastikan jika capaian vaksinasi untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Kukar sudah mencapai 85,82 persen dari jumlah PTK di Kukar yang mencapai 9.254 orang. Hal tersebut, berdasarkan hasil dari data per Juli 2021, yang sudah dihimpun.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kukar, Slamet Hadiraharjo menjelaskan, jika masih ada sekitar 1.394 PTK lagi yang dikebut untuk mendapatkan suntikan vaksin dari program pemerintah pusat ini. Baik melalui vaksinasi massal terpusat maupun vaksinasi di fasilitas kesehatan (faskes) Puskesmas.
Dari 9.254 PTK yang sudah mendapatkan vaksin, diantaranya ditingkat PAUD sudah sebanyak 84,19 persen atau 1.454 PTK. Tingkat Sekolah Dasar (SD) mencapai 87,33 persen atau 4.575 PTK. Tingkat SMP sebanyak 83,48 persen atau sebanyak 1.895 PTK yang sudah tervaksin.
Diketahui, vaksinasi yang dilakukan pada PTK di Kukar ini merupakan bentuk upaya dan persiapan Disdikbud Kukar dalam menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM). Namun kembali harus menahan diri dan sedikit bersabar, lantaran status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kukar yang masih di level 4.
Namun, ketika PTM sudah mulai diperbolehkan berjalan maka PTK di Kukar sudah siap, sehingga ketika waktunya tiba proses PTM bisa segera dilaksanakan.
“Semua PTK sudah dilakukan vaksin meskipun baru vaksin pertama,” ungkap Slamet belum lama ini.
Begitupun dengan para peserta didik, ia meminta agar yang memenuhi syarat segera menjalani vaksin. Terlebih saat ini, Pemda Kukar sudah mulai menggencarkan vaksinasi massal untuk peserta didik.
Meski begitu, lanjutnya, masyarakat juga harus sabar menunggu arahan dari pemerintah berkaitan dengan penyuntikan vaksin. Karena memang, ketersediaan vaksin saat ini terbatas. Untuk itu, jika ada pengumuman vaksin untuk segera mendaftarkan diri agar dapat memperoleh vaksin dosis pertama.
“Tapi itu semua juga tergantung ketersediaan vaksin dan jangkauannya kepada sasaran yang akan divaksin yaitu guru, tenaga kependidikan dan peserta didiknya,” pungkasnya. (adv/ant)