Sosbang di Kutim, Safuad Ingatkan Masyarakat Perkuat Wawasan Kebangsaan

Kutai Timur, Kaltimnow.id – Upaya pemerintah dalam menguatkan, dan menanamkan pemikiran rasa cinta akan tanah air, kepada anak muda bangsa. Maka Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) mulai digelar oleh anggota DPRD provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Sosbang terlaksana di masing-masing kabupaten/kota se-Kaltim, dengan tujuan guna mempertegas wawasan empat pilar kebangsaan Republik Indonesia (RI).

Untuk itu, anggota DPRD Kaltim Safuad, menyampaikan tentang sosialisasi wawasan tentang Pancasila tersebut, di daerah pemilihannya, Jalan Desa Martadinata, RT 03, kecamatan Teluk Pandan, kabupaten Kutai Timur (Kutim), pada Sabtu (05/11/2022).

“Jadi menurut saya tujuan di selenggarakan sosialisasi kebangsaan agar masyarakat tetap bersatu dalam satu pemikiran dan sepaham mengenai kebangsaan dalam NKRI,” ucapnya.

Dirinya melanjutkan, agar anak muda bangsa ataupun seluruh warga negara Indonesia tidak mudah untuk dipecah belah oleh paham-paham yang sengaja untuk memecah persatuan bangsa dan merusak kebhinekaan negara Republik Indonesia serta terus saling menguatkan.

“Agar tidak mudah dipecah belah mengingat sekarang masyarakat kita sangat mudah dipecah belah dengan paham-paham yang memecah persatuan bangsa dan merusak kebhinekaan,” tegas Safuad.

Dirinya berharap, dengan terlaksananya Sosbang ini, kedepannya dapat perkuat pengetahuan tentang wawasan kebangsaan kepada seluruh masyarakat di Kaltim dan menjauhkan masyarakat Kaltim terlibat dalam kasus radikalisme.

Untuk itu, agar tidak adanya salah persepsi, atau pemikiran, Safuad menghadirkan dua narasumber yaitu Serma Turyono dan Aipda M. Sholikin, untuk menjelaskan lebih rinci terkait wawasan kebangsaan kepada masyarakat, dan dipandu oleh moderator Macarius Dagu.

Sehubungan dengan itu, Sholikin menyampaikan dukungannya dengan terlaksananya Sosbang, yang menurutnya, saat ini nilai-nilai Pancasila sudah mulai diabaikan oleh masyarakat.

“Saya sangat mendukung dengan penyelenggaraan sosialisasi kebangsaan dimana sekarang nilai-nilai Pancasila sudah mulai ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakat, serta anak bangsa jaman sekarang,” katanya.

Pengaruh paham-paham yang memecah persatuan dan kesatuan serta kebhinekaan juga menjadi salah satu faktor yang membuat banyak masyarakat gampang untuk di adu domba.

“Ditambah lagi dengan kemajuan dunia teknologi komunikasi seperti medsos yang kerap menyebarkan berita-berita hoax juga turut andil dalam tidak diterapkannya Pedoman dan pegangan hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Sebab menurutnya, program ini sangat bagus untuk masyarakat, agar dapat memupuk persatuan dan kesatuan bangsa, dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Cintia Rahmadani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *