Samarinda, Kaltimnow.id – Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) akhirnya resmi ada di Samarinda, tepatnya di Kantor PLN UP3 Jalan Gadjah Mada Samarinda, pada Rabu (26/01/2022).
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyambut positif hal tersebut. Sekaligus kampanye menyuarakan perubahan iklim yang seluruhnya diarahkan ke pembangunan berkelanjutan.
“Oleh sebab itu, ke depan dipastikan mobil dan motor listrik akan jadi alat transportasi yang menggantikan alat transportasi saat ini. Pasti akan masif,” ungkap Andi Harun pada awak media.
Pada momentum itu, dia berharap perkembangan atas kendaraan listrik bisa semakin besar dan Samarinda mempunyai kualitas udara yang lebih baik.
Walau kendaraan listrik terbilang baru, maka terkait harga memang relatif masih lebih mahal dibanding kendaraan biasa. Namun, kata Andi Harun, kualitas dan aspek sisi teknisnya memang jauh lebih baik.
“Ya secara bertahap, kami akan mulai juga dari pemkot agar bisa memberi contoh ke masyarakat untuk penggunaan mobil listrik. Nanti saya akan kaji dan saya pastikan, ke depan kami juga akan pakai mobil listrik,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Christianus Benny mengungkapkan bahwa pada prinsipnya, Pemprov Kaltim sejak tahun lalu telah mendukung program pemerintah untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
“Kaltim adalah 1 dari 6 provinsi pertama se-Indonesia yang mendukung untuk kendaraan listrik. Dari tahun kemarin kami sudah rancang,” ucapnya
Benny mengungkapkan, ke depannya ada rencana untuk membangun SPKLU lain lagi. Salah satu tempat yang akan dipertimbangkan adalah di daerah Stadion Madya Sempaja Samarinda.
Dia juga mengatakan, mungkin akan ada beberapa kendaraan yang bakal dipesan dan dananya dianggarkan pada 2022 ini.
“Prinsipnya, kami sangat mendukung. Apalagi ini sudah ada percepatan yang dilakukan PLN. Mudah-mudahan jadi semangat untuk masyarakat Kaltim agar beli kendaraan listrik. Apalagi ini ada insentif. Baik dari PLN atau insentif dari pemerintah. Berupa keringanan pajak,” lanjutnya.
Perlu diketahui, kata Benny SPKLU pertama di Kaltim berlokasi di Balikpapan. Kemudian yang kedua, ada di Samarinda. Ditanya berapa banyak masyarakat yang telah mempunyai kendaraan listrik, Benny mengaku pihaknya belum mengantongi jumlah secara spesifik. Untuk itu, dirinya akan segera berkoordinasi dengan sejumlah pihak.
“Mungkin kita lihat ada beberapa kendaraan Tesla di Balikpapan dan Samarinda. Jumlahnya belum banyak. Ini harganya masih cukup tinggi. Mungkin kendaraan roda 2 bisa jadi prioritas karena kendaraan roda 4 masih termasuk barang mewah,” tambahnya.
Sementara itu, General Manager PLN UIW Kaltimra, Saleh Siswanto mengungkapkan pada tahun ini ada rencana penambahan SPKLU. Sehingga diharapkan total ada 6 SPKLU.
Khusus SPKLU di Samarinda, kata dia, memang masih di lingkungan kantor PLN. Sehingga untuk pendirian SPKLU berikutnya akan diupayakan di daerah lain.
“Nanti akan kami survei di mana tempat-tempat yang representatif untuk menaruh SPKLU. Mungkin seperti Bontang atau Tenggarong. Kalau Samarinda, insyaallah akan lebih dari 1 SPKLU,” jelas Saleh.
Dirinya mengaku, untuk PLN wilayah Kaltim, baru ada 1 kendaraan listrik. Namun pada tahun ini, pihaknya sudah berkontrak dengan PLN pusat dan mendapat persetujuan untuk mengadakan kurang lebih sekitar 3 kendaraan listrik lagi.
“Karena memang nanti di kantor UP3 ada operasional untuk PLN mobil listrik. Kalau masyarakat, setahu saya baru 2 yang punya kendaraan listrik di Kaltim. Pak Wali Kota Samarinda juga sudah berbincang, nanti untuk di pemkot beliau akan mengadakan juga,” pungkas Saleh. (Dry)