Samarinda – Sebagian warga menganggap tarif tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang diterapkan pemerintah pusat pada 14 Juni 2020 lalu terbilang mahal.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, jika tarif jalan tol dianggap mahal, maka tergantung pilihan masyarakat.
“Ini kembali kepada pilihan masyarakat. Jika mau cepat ya pakai yang bayar. Kalau tidak ya pakai jalan biasa. Yang pasti, tol tidak akan menghilangkan fungsi jalan biasa,” kata Hadi Mulyadi baru-baru ini di kantornya.
Menurut Hadi, jalan tol tidak akan menghilangkan fungsi jalan biasa atau jalan nasional lainnya untuk dimanfaatkan masyarakat.
Selanjutnya mengenai pemeliharaan jalan biasa (jalan negara) tetap dilakukan meski telah dioperasionalkan jalan tol.
“Ya kita berharap meski ada tol. Jalan biasa tetap berfungsi. Sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat atas difungsikan jalan biasa juga tetap ada,” jelasnya. (kmn)