Tekan Angka Perceraian, TP PKK Kukar Perkuat Program Pusaka Sakinah

Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Ketua TP PKK Kutai Kartanegara (Kukar) Maslianawati berharap, melalui kegiatan bimbingan program Pusat Layanan Keluarga (Pusaka) Sakinah, dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Kegiatan tersebut berlangsung di aula Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kecamatan Kota Bangun.

Pemerintah Kabupaten Kukar melalui bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten Kukar bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kukar.

Program Pusaka Sakinah merupakan program Kementerian Agama Republik Indonesia, dengan memberdayakan KUA agar memberikan pelayanan yang tidak hanya pada permasalahan umum pernikahan, namun juga bisa membantu menyelesaikan permasalahan sampai akar persoalan untuk ketahanan keluarga.

Adapun tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan kualitas kehidupan berumah tangga yang baik, dan sebagai salah satu upaya mengurangi angka perceraian di wilayah Kukar.

“Di dalam sebuah keluarga kita ciptakan dan membentuk kebahagian dan keharmonisan yang Sakinah, Mawaddah dan Warohmah. Ini bisa menjadi sebuah ketahanan dalam keluarga dan negara dapat terwujud dengan baik,” kata Maslianawati selaku Ketua TP PKK Kukar, kepada Kaltimnow.id, Kamis (25/11/2021).

Kemudian, ia menjelaskan sebuah keluarga harus berusaha meningkatkan kesejahteraannya, karena sangat menentukan ketahanan keluarga, tentunya dengan keluarga itu sejahtera maka akan terjalin keluarga yang sejahtera lahir (jasmani) dan batin (rohani), serta harmonis.

Selain itu, adanya bimbingan terhadap calon pengantin harus dilakukan sebelum melaksanakan akad nikah. Tentunya dengan tujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan hidup dalam berumah tangga. Seperti menyiapkan mental sebelum membina rumah tangga.

Dengan begitu, Maslianawati berharap sebuah rumah tangga dapat kokoh serta menjaga keharmonisan, keterbukaan, kesehatan reproduksi, dan mereda konflik serta saling memberikan semangat maupaun motivasi dalam menanamkan nilai-nilai rohani keagamaan.

“Wajib memiliki bekal pengetahuan dan kecakapan yang cukup untuk mengarungi kehidupan serta menghadapi permasalahan perkawinan dan keluarga. Apabila terjadi konflik harus segera cepat diselesaikan atau diperbaiki, sehingga tidak berujung pada perceraian,” tuturnya. (adv diskominfo/ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *