Samarinda, Kaltimnow.id – Kelompok Samarinda 42 KKN Universitas Mulawarman (Unmul) angkatan 48, merupakan kelompok KKN yang bernaung di lingkungan kelurahan Temindung Permai, Samarinda. Sebagai acuan kerja, Tema Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat diusung berdasarkan situasi dan kondisi di lingkungan setempat.
Sadar akan dampak negatif sampah bagi kesehatan dan lingkungan, edukasi sejak dini sangat dibutuhkan sebagai langkah awal agar mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
“Pada Kelompok Samarinda 42 ini, kami gencar mengadakan sosialisasi mengenai lingkungan. Dan sasarannya adalah anak-anak sekolah yang berada di sekitaran Kelurahan Temindung Permai,” kata Aji Ridha Tiara Mawarni, Minggu (14/8/2022) siang.
Lebih lanjut, kegitan kali ini mendapatkan antusias yang tinggi dari anak-anak sekolah. Salah satunya di sekolah SDN 012 Samarinda pada Kamis, (21/7) lalu. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap, yang dihadirin oleh 30 siswa/i di setiap sesinya.
“Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran diri sejak dini, megenai dampak negatif sampah bagi kesehatan dan lingkungan. Ada beberapa pokok materi dalam sosialisasi petama ini, yaitu pengenalan sampah berdasarkan jenisnya, dan dampak negative bagi mahkluk hidup dan lingkungan,” ujar Intan Dessy Puspita Sari.
Kegiatan sosialisasi terus berlanjut hingga pertemuan ke empat. Kegiatan ini diinisiasi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Fibriyani Nur Khairin, dan berkolaborasi antar Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unmul dan Nahdatul Ulama (NU), Samarinda.
Sari Mulyani dan Tendy yang datang sebagai pemateri, menjelaskan tentang bahayanya kandungan zat kimia dalam botol air mineral sekali pakai dan bahayanya bagi lingkungan jika tidak dibuang pada tempatnya.
“Jadi sebenarnya botol air mineral yang dipakai itu (botol plastik sekali pakai) tidak boleh diisi ulang lagi, karena akan berbahaya bagi kesehatan tubuh. Air akan mudah terkontaminasi zat kimia jika botol yang digunakan sudah mulai rusak, jadi kalian harus menggunakan botol air mineral isi ulang (tumblr),” ungkap Sari Mulyani.
Mereka juga menjalaskan bahwa pengenalan sampah sejak dini cukup penting karena akan membiasakan sikap terhadap sampah dari diri sendiri dan secara tidak langsung akan memberikan edukasi terhadap lingkungannya khusunya teman-teman sebaya. (Ant)