Penajam Paser Utara, Kaltimnow.id – Tim Pansus yang dibentuk oleh DPRD Jakarta yaitu Ibu Kota Negara (IKN) datangi lokasi IKN Nusantara di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).
Kedatangan tim pansus tersebut, untuk menyakinkan diri bahwa IKN Nusantara sedang dalam proses dan jika cepat diurus maka Provinsi DKI pun harus mempercepat persiapan dalam perpindahannya.
“Sebetulnya kami ingin menyakinkan diri bahwa disana (IKN) sedang diproses atau cepat diproses, karena semakin cepat, maka DKI juga harus semakin cepat mempersiapkan segala sesuatunya pasca IKN ini,” kata Aziz anggota pansus, Jumat (29/7) pagi.
Dirinya mengungkapkan, selama tiga hari Tim Pansus ke Kaltim dari hari Rabu (27/7) sampai Jumat (29/7). Mereka mengunjungi titik nol IKN dan berkunjunga ke Kota Samarinda.
Dalam kedatangannya ke Ibu Kota Provinsi Kaltim, timnya bertemu dengan anggota DPRD Kaltim di Samarinda, sekaligus berdiskusi. Azia mengungkapkan hasil dari diskusinya, pihak DPRD Kaltim masih belum tahu apa yang harus mereka lakukan jika IKN benar-benar pindah ke Kaltim.
Lebih lanjut, dirinya menuturkan Kota Samarinda pun harus berbenah jika IKN pindah ke PPU.
“Dengan kita datang ke IKN dan berkunjung ke Samarinda, maka Samarinda harus memikirkan pasca-IKN. Samarinda mau jadi apa ke depannya,” tuturnya.
“Pasalnya Samarinda nantinya akan seperti kota-kota penyanggah di DKI. Seperti Bekasi, Depok, dan kota terdekat lainnya,” tambahnya.
Kemudian, adapun kesiapan pemerintah untuk memindahkan IKN sampai saat ini masih simpang siur. Menurutnya, dari penyampaian anggota DPRD Kaltim, belum ada kesinambungan dari pemerintah di pusat.
“Jadi ini benar-benar masih enggak tergambar mereka sendiri, daerah terdekat enggak tergambar, karena rencananya masih simpang siur menurut mereka,” ujar Aziz.
Pihak legislative Kaltim pun mengakui hingga sampai saat ini belum diajak bicara dengan pemerintah pusat, mengenai proses pemindahan IKN. Padahal, kata Aziz, seharinya pihak-pihak terkait diajak bicara mengenai permasalahan ini.
“Masukan dari kami adalah perlunya diajak bicara, diskusi akan pemindahan ini. Karena mereka akan menjadi daerah pendukung, daerah support yang harus menerima dampak dari pemindahan IKN,” lugas Aziz.
Dalam kesempatan itu, Aziz menjelaskan bahwa kunjungan Pansus bukan hanya ke titik nol IKN. Menurutnya Pansus nantinya juga akan berkunjung ke daerah-daerah yang pernah menjadi Ibu Kota dalam sejarah Indonesia, seperti Yogyakarta dan Bukit Tinggi.
Selain itu, Pansus juga berencana mengunjungi daerah khusus lain seperti Aceh. “Itu kan daerah khusus yang mesti kita tahu kekhususannya. Karena kekhususan kami ini mau jadi apa pasca-IKN ini kita perlu tahu,” pungkasnya. (Ant)