Tingkatkan Kompetensi, Diskominfo Kaltim Gelar Pelatihan Konten Media

Samarinda, Kaltimnow.id – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menggelar pelatihan pembuatan konten media komunikasi publik bagi para tim peliputan di Diskominfo kabupaten/kota.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Selyca Samarinda itu, untuk menyongsong kemajuan teknologi di era digital agar membuat perkembangan industri kreatif juga semakin luas.

Berbagai konten di berbagai media sosial bermunculan. Tidak hanya selebriti atau masyarakat yang membuat konten, namun saat ini tiap instansi Pemerintahan juga dituntut untuk bisa mengolah suatu informasi dalam bentuk video guna mendukung fungsi dari Government Public Relations (GPR).

Dalam kegiatan pelatihan itu, kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal mengajak peserta untuk terus belajar dan tidak hanya berpuas diri dalam satu keunggulan yang dimiliki.

“Sebagai pelayan masyarakat yang bersinggungan dengan media, kita harus bisa ikuti perkembangan arus teknologi. Media memerlukan konten-konten video yang bisa kita pelajari terus menerus. Terutama dalam belajar mengikuti perkembangan arus media yang semakin variatif.” ucapnya saat ditemui media, pada Selasa (26/07/2022).

Metode ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) adalah salah satu cara jitu memulai dan mengembangkan kreatifitas seseorang. Metode ATM yang dimaksud, lanjutnya langkah awal yang dilakukan adalah amati konten-konten yang ada.

“Mengamati bukan hanya sekedar melihat tapi mempelajari dengan cermat, selanjutnya tiru,” ujarnya.

Setelah memperoleh pengetahuan yang cukup mengenai proses amati. Langkah meniru merupakan cara paling mudah untuk dilakukan. Proses meniru dimulai dari tahap perencanaan dengan mengacu pada contoh yang telah diamati.

“Tapi ingat, meniru juga ada batasannya. Jangan sampai meniru terlalu jauh yang ujung-ujungnya sama dengan menjiplak,” lanjut Faisal.

Kemudian, tahap terakhir adalah modifikasi yang perlu dilakukan agar konten yang dibuat semakin kreatif dengan ide-ide yang berkembang setelah mengamati dan melihat contoh yang ada.

“Pada tahap terakhir ini, karena saat ini kita perlu banyak kolaborasi dan kurangi kompetisi agar bisa saling bersinergi. Banyak tukar pendapat dan ide dengan yang lain tidak akan mengurangi kemampuan kita justru semakin menambah pengalaman dan kreativitas,” pungkas Faisal. (cintia/adv/kominfokaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *