Uang Palsu yang Diproduksi di UIN Makassar Digunakan untuk Pilkada

Makassar, Kaltimnow.id – Uang palsu yang diproduksi di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar digunakan untuk mendanai Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) tahun 2024.

Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan kepada awak media, dari 17 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu, tujuh tersangka diantaranya memproduksi uang palsu untuk kebutuhan pesta demokrasi.

“Ini cukup menarik ya, tujuan tersangka ini membuat uang palsu itu salah satunya ialah untuk pendanaan pada Pilkada 2024,” kata Yudhiawan Wibisono kepada wartawan di Polres Gowa, Sulsel, pada Kamis (19/12/2024) lalu.

Sejumlah tersangka dengan sengaja mencetak uang palsu sebanyak ratusan juta rupiah, dan menawarkan pendanaan kepada pasangan calon (paslon) Pilkada di Kabupaten Barru dan partai politik (parpol).

Kendati demikian, ada paslon yang mengetahui bahwa uang yang diberikan merupakan palsu, dan paslon atau parpol tersebut tidak menerima penawaran dari para tersangka.

“Jadi tersangka ini mengajukan proposal untuk pendanaan Pilkada di Barru. Tetapi, alhamdulillah tidak jadi,” jelasnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, jika paslon atau parpol menerima pendanaan dari ketujuh tersangka, maka mereka mengharapkan menyebarkan uang palsu tersebut ke masyarakat.

“Dana uang palsu ini nanti akan disebarkan, supaya bisa memilih yang bersangkutan (paslon). (Tapi) ternyata karena uang palsu, jadi tidak jadi,” katanya.

Karena uang palsu ratusan jut aitu tidak disebarkan ke masyarakat, maka para tersangka memperjualbelikan ke masyarakat, dengan janji dua banding satu. Jika dua duit palsu ditukar dengan selembar duit asli.

Yudhiawan Wibisono memaparkan, peredaran uang palsu ini tidak di Sulsel saja, melainkan sudah sampai ke Sulawesi Barat (Sulbar). Dan pihak kepolisian sudah menetapkan 17 orang tersangka dalam temuan pabrik duit palsu di UIN Alauddin Makassar, Samata, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Para tersangka terdiri dari beragam kalangan, ada yang berasal dari pegawai BUMD, pegawai bank, honorer, ASN sampai dosen. Polisi tidak menutup kemungkinan angkanya bakal bertambah seiring pendalaman kasus yang terus dilakukan.

“Jumlah tersangka kemungkinan besar masih akan bertambah. Kita masih kejar 3 orang yang sudah masuk dalam pencarian orang (DPO),” ujarnya.

Dilansir dari berita sebelumnya, polisi membongkar pabrik percetakan duit palsu yang dicurigai beroperasi di dalam kampus UIN Alauddin Makassar.

Penggrebekkan terjadi ketika personel Polsek Pallangga, Gowa mengamankan seorang terduga pelaku yang mengedarkan uang palsu pada 26 November 2024 lalu.

Kemudian dalam pengembangannya, menemukan lokasi produksi uang palsu yang ternyata berada di dalam lingkungan kampus UIN Alauddin Makassar.

“Sejumlah barang bukti dan pelaku sudah diamankan di Polres Gowa,” ujar Kapolsek Pallangga, Iptu Firman kepada awak media.

Dalam kasus itu, polisi juga telah menyita mesin cetak uang palsu dan duit palsu senilai lebih dari Rp446 juta. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *