Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting, salah satunya dengan memperkuat Pos Pelayanan Terpandu (Posyandu) dan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kukar Ariyanto, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mencapai target pembangunan 2025 dengan fokus utama pada penanganan stunting.
Penanganan stunting akan difokuskan melalui penguatan lembaga kemasyarakatan, terutama Posyandu, dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan sarana prasarana yang diperlukan.
“Peningkatan penanganan stunting itu akan meliputi perlengkapan sarana dan prasarana baik gedung ataupun pelayanannya” ucap Ariyanto saat diwawancarai, pada Senin (15/04/2024).
Dalam upaya meningkatkan efektivitas program, penambahan jumlah kader di setiap desa menjadi salah satu langkah yang diambil untuk percepatan penanganan kasus stunting.
Meskipun demikian, tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya fasilitas yang layak di Posyandu, dengan 60 persen dari gedung Posyandu masih belum memadai. Hal ini menyebabkan kekurangan kepuasan masyarakat terhadap tempat pelayanan.
“Posyandu balita di Kukar, 60 persen dari posyandu itu masih banyak gedung yang belum layak,” terangnya.
Arianto menerangkan, dari hasil monitoring yang dilakukan, terungkap bahwa kekurangan fasilitas yang memadai, seperti gedung yang panas dan tidak nyaman, membuat para ibu yang ingin mengunjungi posyandu merasa tidak nyaman.
“Hasil evaluasi kita terdapat banyak aduan mengenai gedung posyandu yang kurang layak seperti tempatnya panas dan gedung kecil sehingga membuat para ibu-ibu berdesakan,” jelasnya. (adv/diskominfokukar/rob)