Update Korban Pendaki Merapi di Sumbar, 75 Pendaki Terjebak dan 23 Meninggal

Sumbar, Kaltimnow.id – Update para pendaki yang berada di Gunung Merapi, Sumatera Barat (Sumbar) oleh tim SAR gabungan, hingga saat ini tercatat 75 orang terjebak dan 23 lainnya meninggal dunia dan sebelas korban telah berhasil diidentifikasi, Minggu (3/12/2023) kemarin.

“Ada 11 orang yang telah berhasil diidentifikasi,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumbar, Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Lisda Cancer kepada awak media di Bukitinggi, Selasa (5/12).

Kemudian, dirinya memaparkan kabanyakan korban erupsi Gunung Merapi meninggal ataupul selamat mengalami luka bakar pada bagian tubuh. Untuk korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.

Di tempat terpisah, Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik menambahkan saat ini pihaknya bersama tim bagungan tengah mencari satu orang pendaki yang belum ditemukan.

“Satu orang masih dalam pencarian oleh tim,” tambahnya.

Abdul menjelaskan, proses evakuasi dan pencarian para pendaki dimulai pada hari Selasa kemarin, dan terhambat adanya erupsi susulan.

Akibat eruspi susulan tersebut, hujan abu terjadi di kaki bukit gunung, dan menyebabkan jarak pandang tim SAR gabungan terganggu.

“Abu vulkanik turun ke kaki bukit, dan membuat jarak pandang kurang baik di lapangan sana,” ungkapnya.

Hujan abu ini menyebabkan sebanyak empat kecamatan terkena dampaknya, di wilayah Kabupaten Agam.

Berdasarkan data Pemkab Agam, ada empat wilayah yang terdampak, yakni Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Ampek Angkek, dan Kecamatan Malalak.

“Sampai hari ini masih ada hujan abu, hanya hujan abu, kerikilnya sudah tidak ada,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Wasito dalam keterangan tertulis.

Kendati demikian, warga yang berada di empat kecamatan tersebut tidak ada yang mengungsi. Pihaknya telah melakukan himbauan kepada masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah.

Selain itu, warga juga diimbau untuk menggunakan masker apabila harus beraktivitas di luar rumah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak kesehatan akibat abu vulkanik tersebut. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *