Wakil Ketua DPRD Kaltim Yakin Indonesia Tidak Akan Terdampak Krisis Ekonomi Global

Samarinda, Kaltimnow.id – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun, meyakini bahwa krisis ekonomi global yang diprediksi mulai 2023, tidak akan terjadi di Indonesia, termasuk di Benua Etam.

Menurutnya, hal ini disebabkan karena sumber daya yang melimpah, seperti lahan luas untuk memproduksi bahan pangan hingga sumber daya energi.

“Saya yakin prediksi resesi ekonomi global mendatang tidak akan terjadi di Kaltim, asalkan manajemen daerah dilakukan secara terstruktur dan terukur untuk pengendaliannya,” ujarnya, Sabtu (22/10/2022).

Diprediksi, krisis ekonomi global yang berpotensi terjadi mulai 2023 diakibatkan karena krisis energi dan krisis pangan.

Di mana menurut Samsun, hal tersebut dipicu dari perang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina.

“Karena kedua negara tersebut sama-sama menahan ekspor, yakni Rusia menahan cadangan energi, sementara Ukraina menahan bahan pangan,” ujarnya.

“Indonesia, terutama di Kaltim memiliki itu semua, yakni cadangan energi tersedia, kemudian mampu memproduksi bahan pangan jauh lebih banyak ketimbang negara lain karena lahan pertanian sangat luas untuk pengembangan pertanian tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, perikanan, dan peternakan,” jelas Samsun.

Samsun menyampaikan, jika berdasarkan pada sumber daya yang begitu besar tersebut, semestinya Kaltim, bahkan Indonesia jauh dari ancaman itu.

“Yang mana ketika negara lain mengkhawatirkan krisis energi, maka Indonesia sudah punya, ketika bangsa lain mengkhawatirkan krisis pangan, Indonesia sudah siap segalanya,” optimisnya.

Untuk itu, Samsun melanjutkan, hal yang perlu dilakukan adalah bagaimana pola pengelolaan yang harus diatur secara bijak dengan tetap mengedepankan keseimbangan lingkungan, sehingga komoditas yang diambil dari alam tidak merusak alam itu sendiri demi kontinuitas produksi.

“Misalnya, dalam penambangan dan penggalian harus mengutamakan kelestarian lingkungan. Kemudian untuk mewujudkan ketahanan, maka kawasan pertanian harus dijaga, jangan sampai ada kawasan pertanian yang dijadikan lahan pertambangan dan alih fungsi lainnya,” ucap politisi dari fraksi PDI Pejuangan memberi contoh.

Dirinya juga mengatakan, bahwa antisipasi terhadap ancaman krisis ekonomi global tetap harus diwaspadai.

Karena dengan kewaspadaan tinggi, maka berbagai upaya strategis pasti dilakukan secara bertahap dan terukur untuk mencapai tujuan.

“Antisipasi perlu dilakukan melalui beberapa kebijakan yang dapat mempengaruhi dan meminimalisir potensi terjadinya resesi ekonomi, karena perlu disadari bahwa kita tidak berdiri sendiri, masih ada beberapa hal yang membuat kita menjalin hubungan dengan negara lain,” katanya. (tia/adv/dprdkaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *