Samarinda, Kaltimnow.id – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, memimpin rapat dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda untuk mengevaluasi sistem parkir berlangganan dan tematik pengembangan Jembatan Mahkota II.
Rapat yang berlangsung di Balai Kota Samarinda pada Rabu (08/05/2024) tersebut menyoroti langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi pengguna jalan di wilayah Kota Samarinda.
Andi Harun mengungkapkan niatnya untuk meninjau kembali tarif parkir berlangganan setelah mendengar paparan dari Dishub.
“Ada beberapa bagian yang saya minta agar kembali dievaluasi,” ujarnya.
Dia juga menyoroti pentingnya menyederhanakan sistem kartu berlangganan agar sesuai dengan kebutuhan pemilik kendaraan.
“Saya mau mengevaluasi nilai dan manfaat dari model dan rencana yang telah disusun oleh mereka,” tambahnya.
Salah satu inisiatif yang dibahas adalah penggunaan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dalam kartu parkir berlangganan. Hal ini memungkinkan untuk mencatat beberapa data pemilik kendaraan serta memudahkan pembayaran secara digital melalui e-money atau kartu berlangganan yang terhubung dengan perbankan di Kota Samarinda.
Andi Harun menekankan bahwa satu kartu berlangganan dapat mencakup beberapa kendaraan milik pemilik yang sama.
“Jadi jika orang punya motor tiga ya cukup satu kartu. Dan mereka yang misalnya punya dua nggak harus dua kartu, cukup satu kartu, karena paling penting itu adalah databasenya,” jelasnya.
Transformasi digital ini dianggap membuka peluang untuk pengelolaan data yang lebih akurat dan transparan. Meskipun membutuhkan waktu, Andi Harun menegaskan pentingnya mengikuti tren perkembangan teknologi demi peningkatan efisiensi dalam pelayanan publik.
“Sistem parkir berlangganan yang lebih modern diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat Samarinda dalam mengakses layanan parkir serta mengurangi kebocoran retribusi parkir,” harapnya. (dry/adv/diskominfosamarinda)
