Hanya 208 Perpustakaan yang Terakreditasi di Kaltim, Syafranuddin: Butuh Dukungan Semua Pihak

Samarinda, Kaltimnow.id – Diketahui, Perpustakaan yang ada di Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) ada sekitar kurang lebih 3.000 perpustakaan. Akan tetapi menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kaltim M Syafranuddin mengatakan perpustakaan yang terakreditasi masih sangat sedikit.

Padahal, Perpustakaan memiliki peran penting untuk menyediakan fasilitas, sumber informasi serta menjadi pusat pembelajaran bagi para pelajar, mahasiswa, guru bahkan masyarakat luas yang ada di seluruh Indonesia termasuk Provinsi Kalimantan Timur.

“Sekitar 6,7 persen atau 208 perpustakaan saja hingga Bulan Juni 2022 ini,” ujar Ivan sapaan akrabnya, pada Kamis (22/07/2022).

Secara umum dari tahun ke tahun, kata Ivan, capaian ini terhitung mengalami peningkatan yang signifikan. Dimana pada tahun 2019, perpustakaan yang terakreditasi di Kaltim sendiri baru mencapai jumlah 74 perpustakaan.

“Contoh di Kota Bontang sendiri, yang terakreditasi sebanyak 41 perpustakaan,” katanya.

Kondisi itu, lanjut dia, menunjukkan bahwa pemerintah provinsi (Pemprov) masih memiliki tantangan besar untuk terus bekerja sama dalam mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan perpustakaan di Benua Etam.

“Kita butuh dukungan semua pihak untuk pengoptimalan pelaksanaan akreditasi perpustakaan di Kaltim,” tutur Ivan.

Dirinya tidak memungkiri, bahwa pihaknya tidak dapat bekerja sendiri dan memiliki keterbatasan sumber daya yang tersedia.

“Untuk itu, kolaborasi dan support dari semua pihak yang bersangkutan sangat diperlukan,” harapnya.

Banyak strategi dan kebijakan yang akan ditempuh, pemerintah memfokuskan tiga hal dalam pengoptimalan pelaksanaan akreditas perpustakaan di Kaltim. Pertama, mengoptimalkan pelaksanaan sosialisasi Standar Nasional Perpustakaan (SNP) dan akreditasi perpustakaan.

“Kedua, kita akan memaksimalkan asistensi dan pendampingan pada perpustakaan yang akan mengimplementasikan SNP menuju akreditasi. Ketiga, berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi dalam pelaksanaan program pembinaan serta pengembangan perpustakaan,” jelas Ivan

Dia berharap, perpustakaan yang berada di sekolah dan kelurahan penerima sertifikat akreditasi dapat mengembangkan perpustakaannya masing-masing.

“Semoga menjadi contoh terbaik bagi perpustakaan lain yang belum terakreditasi,” pungkas Ivan. (cintia/adv/komimfokaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *