Samarinda, Kaltimnow.id – Pemerintah menaikan cukai rokok sebesar 12,5 persen. Akibatnya berdampak pada turunnya harga dan melemahnya penyerapan tembakau lokal.
Imbasnya, sebagian perokok di Indonesia meninggalkan rokok bermerk mereka dan beralih ke rokok tingwe (ngelinting dewe) alias menggulung tembakau dengan kertas secara manual.
Melihat peluang tersebut, Bang El (28) asal Samarinda, dengan bermodal lima juta rupiah. Ia pun mencoba memulai peruntunganya dalam menjual berbagai macam jenis daun tembakau siap linting.
“Alasanya ya karena, pesaingnya sedikit dan juga sepertinya besok itu cukai bakalan naik gitu, dan ini adalah salah satu kesempatan yang baik dimana kita juga bisa mengembalikan citra merokok adalah yang kita linting sendiri,” katanya, Sabtu (2/1/2021).
Pria yang akrab dipanggil El menjelaskan, demi memenuhi kebutuhan penikmat tembakau yang beragam di Samarinda. Ia pun rela mendatangkan tembakau berkualitas, dari berbagai daerah di indonesia termasuk Jawa dan Aceh.
“ini ada yang dari Wonosobo, Surabaya, dari di daerah Jawa Barat , serta ada yang dari Aceh juga, jadi kita jual itu juga beda-beda harganya tergatung rasanya dan kualitasnya,” tambahnya.
Ia juga menerangkan, jika saat ini ada sekitar 20 jenis tembakau yang dijual, dan tujuh di antaranya adalah produk terbatas.
“Ada tujuh yang saya stok gak terlalu banyak, kayak tembakau rasa moca, vanila ya karena harganya cukup mahal,” terangnya.
Di Samarinda sendiri, dari hasil penjualanya. Ia mengatakan jika kebanyakan pembeli lebih menyukai jenis tembakau Marlboro Mentol. Taman Kursi, dan Garut Cigasti Premium.
“Karena rasanya sih yang lebih smooth manis juga dan untuk semua kalangan prokok dia bisa masuk,” tambahnya.
Untuk kisaran harga tembakaunya sendiri, ia menjual nya mulai dari harga Rp 12.000 hingga Rp 28.000.
“Paling murah Rp 12.000 per 50 gram dan sampai yang paling mahal Rp 28.000 per 50 gram” pungkasnya. (yue/ant)