Dapat Restu, Sultan Sebut Edi-Rendi Pemimpin yang Baik

Kutai Kartanegara – Pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Kutai Kartanegara, Edi Damansyah-Rendi Solihin melakukan Silaturahmi di kediaman Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Adji Mohammad Arifin pada Sabtu (26/09/2020) pagi.

Sapaan hangat sang Sultan langsung menjadi momen pertama pertemuan tersebut. Suguhan makanan tradisional Kutai disuguhkan oleh sang pemilik rumah. Usai dipersilakan duduk, banyak kata yang disampaikan Sultan sebagai nasihat kepada Edi-Rendi.

“Kedatangan kami hari ini ingin meminta nasihat sekaligus restu semoga diberi kemudahan jalan,” ujar Edi Damansyah.

Sebagai Paslon Bupati Kukar, Edi Damansyah bukanlah orang asing di tanah Kutai. Ia juga memiliki darah Kutai, serta dibesarkan dan berkarir di tanah Kutai. Maka tak heran, sebelum Edi Damansyah menjabat sebagai kepala daerah di Kukar, Sultan mengaku tahu benar dengan sosok Edi Damansyah.

Sultan pun tak segan menyebut Edi Damansyah sosok pemimpin yang baik. Terlebih lagi kebiasaannya yang menghormati banyak orang. Sehingga bukan menjadi pemimpin yang sekedar mengincar jabatan semata.

“Saya katakan beliau orang yang baik. Wajar saya pikir jika ada seseorang menghormati Kesultanan dan datang kepada kami. Saya mendoakan dan merestui beliau, selama itu untuk kebaikan,” ungkap Sultan.

Lanjut Sultan, Edi Damansyah merupakan kepala daerah yang dua kali merasakan kepemimpinan Sultan Kutai. Sebelum dirinya diangkat menjadi Sultan, Edi juga sering bersilaturahmi dengan Sultan Muhammad Salehuddin II yang merupakan ayahnya.

Tidak hanya sebagai saksi prosesi menghadiri pemakaman sang Ayah, Edi Damansyah juga turut hadir dalam penabalan Sultai Kutai kala itu. Maka tak heran, jika kedekatan antara Pemkab Kukar di masa kepemimpinan Bupati Kukar Edi Damansyah yang sudah terjalin. Itu menyusul komitmen Edi Damansyah menjaga warisan adat budaya Kutai.

Sementara itu, Rendi Solihin mengaku senang bisa bertemu Sultan. Tak hanya sebagai figur yang dihormati, Sultan menurutnya menjadi salah satu simbol kearifan lokal dan budaya yang masih terus terjaga di tanah Kutai. (nin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *