Kutai Kartanegara – Memanfaatkan waktu luang sekaligus membantu meringankan beban orang tua, Rizky Darmawan siswa kelas XII MAN 2 Tenggarong ini terjun ke dunia bisnis. Salah satu yang saat ini sedangan naik daun adalah ikan cupang.
Pasalnya di tengah pandemi COVID-19, Rizky mengaku banyak waktu luang yang dapat ia lakukan selain belajar melalui via daring. Contohnya seperti budidaya ikan, yang ia pelajari secara otodidak melalui video youtube.
“Karena sekolah di rumah, sambil liat-liat di youtube dan tanya ke teman-teman saya mencobanya. Hasil dari jual ikan cupang bisa saya belikan kuota untuk belajar,” katanya, Rabu (25/11/2020).
Kemudian, ia menjelaskan dalam budidaya ikan cupang sendiri harus memperhatikan kadar PH air dan wadah untuk ikan itu sendiri. Pasalnya hal itu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan warna dari ikan tersebut.
“Biasanya airnya saya kasih obat biru atau daun ketapang, itu untuk meningkatkan warna di tubuh dan ekor ikan cupangnya,” jelasnya.
Selain memperhatikan kadar air, Rizky juga harus menyediakan tempat untuk budidaya bibit ikan cupang. Hal itu bertujuan untuk mengurangi biaya pengeluaran serta memenuhi pasar seperti ikan cupang jenis plakat dan halfmoon.
“Paling banyak biasanya plakat dan halfmoon, karena dari bentuk buntutnya bagus. Kalau sudah jadi nanti bibitnya bisa dijual, karena induknya sudah bagus,” ujarnya.
Dalam mengembangbiakkan bibit ikan cupang sendiri, ia mengaku cukup sulit. Pasalnya harus menyediakan makannya, seperti kutu air dan kuning telur yang sudah direbus.
“Dia kan sangat kecil sekali, jadi makannya juga sangat kecil dan mudah untuk dia makan. Dan itu biasanya kutu air makanannya. Nanti setelah berumur satu bulan bisa diberi telur rebus atau pelet,” ungkapnya.
Ditanya mengenai satu ekor ikan cupang yang dijual, Rizky mematok harga dari yang paling murah Rp 10.000 dan yang paling mahal Rp 450.000, tergantung jenis dan keindahan dari warna serta buntut ikan tersebut. (ant).