Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Disamping wilayah yang dikenal sebagai penghasil beras, serta puncak Bukit Biru, tak heran jika Desa Sumber Sari merupakan salah satu desa wisata yang paling banyak dikunjungi di Kutai Kartanegara.
Demi meningkatkan potensi yang ada Desa Sumber Sari, pihak desa akan mengembangkan beberapa potensi wisata yang ada di wilayahnya, salah satunya dengan membangun objek wisata Embung.
“Saat ini masyarakat hanya mengetahui puncak Bukit Biru, wisata kebun dan air terjun, ke depan rencananya akan mengembangkan 3 lokasi wisata baru, yakni Embung, Lembah Keham dan Goa peninggalan Jepang, tetapi yang paling dekat ini, kami akan mengembangkan Embung ini terlebih dahulu,” ujar Sutarno, Kepala Desa Sumber Sari (10/12/2020) pagi.
Surtarno menjelaskan, untuk kedepanya potensi Embung akan lebih dahulu di kembangkan setelah itu potensi lain, sebab disamping dapat menjadi potensi wisata, Embung juga dapat menjaga kebutuhan air untuk produktivitas lahan pertanian di desanya.
“Wisata Embung luasnya mencapai satu hektare, masih dalam proses pengerjaan CSR dari PT Pertamina, walau pun masih dalam pengerjaan tetapi pengunjung yang datang sudah mulai banyak, untuk sekedar bersantai atau hanya untuk berfoto ria,” jelasnya.
Disamping itu, ia menambahkan jika nantinya wisata Embung ini akan dikembagkan dengan konsep agrowisata. Dan akan melengkapi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan ke depannya.
“Ke depan juga ada perkebunan durian dan tanaman sayuran. Di lokasi wisata Embung ini, kita akan kembangkan dengan menambahkan fasilitas pendukung seperti membuat gazebo, dan fasilitas jalan masuk menuju lokasi, dan kita targetkan pengerjaannya tahun ini bisa selesai dan segera dibuka untuk umum,” tambahnya
Dengan pengembangan potensi wisata tersebut, secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya, dan ini diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan desa.
“Setidaknya akan meningkatkan pendapatan warga sekitar, dan dapat meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya pelestarian sumber daya lahan. Sehingga memiliki dampak positif terhadap pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan,” pungkasnya. (adv/yue/ant)