Samarinda, Kaltimnow.id – Program Literasi Media yang digelar oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), turut dihadiri Ketua Komisi I DPRD Kaltim, Baharuddin Demmu, menyampaikan apresiasinya atas tergelarnya acara tersebut.
Dalam kesempatan itu, Baharuddin Demmu diberi kesempatan secara resmi membuka Grand Opening Literasi Media, di Aula Universitas Muhammadiyah Kaltim (UMKT), Senin (10/10/2022).
Baharuddin sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa program literasi media KPID Kaltim merupakan kerja sama antara KPID dengan UMKT.
DPRD Kaltim pun menyambut baik terobosan KPID sebagai mitra Komisi I.
“Literasi media ini diharapkan mampu memberikan dan mendukung kearifan lokal, serta mampu bersaing di kancah nasional, sehingga bisa meningkatkan perekonomian daerah,” ujar Baharuddin.
Pelaksanaan perdana Program Literasi Media berupa Seminar Nasional, dilaksanakan bekerja sama dengan UMKT.
Hadir sebagai narasumber, Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal.
Seminar Nasional yang diikuti oleh mahasiswa UMKT serta para mahasiswa dari perguruan tinggi se-Indonesia, yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tersebut, membahas tema “Dinamika Penyiaran di Indonesia Menuju Analog Switch-Off (ASO)”.
Termasuk penandatanganan kerjasama (MoU) antara KPID dengan UMKT, dalam bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian pada masyarakat.
“Saya sangat mendukung kegiatan positif ini. Dan berharap dapat terus berkesinambungan yang terus melibatkan anak-anak muda kita. Sehingga dapat membuat generasi anak muda Kaltim terus lebih baik ke depannya,” harap Baharuddin.
Sementara itu, dalam materi seminar nasional, Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal kembali menegaskan pentingnya peralihan siaran analog ke siaran digital atau ASO.
Menurutnya, peralihan sistem siaran ini akan berlangsung secara serentak di seluruh Indonesia pada 2 November 2022 mendatang.
Faisal optimis, bahwa masyarakat dipastikan telah siap bermigrasi dari televisi (TV) Analog ke TV digital.
“Siaran TV digital sudah mulai masuk ke wilayah Kaltim sejak Agustus 2021. Kaltim menjadi salah satu dari lima provinsi pertama di Indonesia yang ditetapkan sebagai wilayah ASO,” jelasnya.
“Ada sekitar 27 hingga 32 kanal yang sudah bisa diakses melalui siaran TV digital. Baik melalui smart TV mau pun antena Set Top Box (STB). Kita harus mendukung migrasi TV digital, selain lebih hemat gambarnya juga bersih dan jernih,” pungkas Faisal. (tia/adv/dprdkaltim)