Samarinda, Kaltimnow.id – Rapat Dengar Pendapat (RDP) komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, membahas terkait perkembangan data aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim di tahun 2022.
RDP tersebut dipimpin langsung oleh ketua komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono, yang berlangsung di Gedung D lantai 3, kantor DPRD Kaltim, pada Selasa (06/09/2022).
Tio sapaan akrabnya, mengungkapkan, bahwa pihaknya meminta data jumlah aset yang dimiliki oleh Pemprov Kaltim. Dimana data yang diminta diantaranya adalah aset bergerak dan tidak bergerak.
“Kami juga meminta data total PAD (pendapatan asli daerah) dari seluruh aset yang disewakan dan sebagainya. Seperti tanah, bangunan, jalan, dan lain-lain,” ujarnya.
Dari rapat itu, komisi II juga ingin mengetahui berapa banyak Pemprov Kaltim memanfaatkan aset-aset yang dimiliki demi meningkatkan PAD Kaltim.
“Jika memang ada yang belum maksimal, kami mendorong agar bisa dimaksimalkan pemanfaatannya. Ini sebagai fungsi monitoring dan controlling kami. Jangan sampai aset-aset kita tidak termonitor dengan baik. Baik yang sudah bersertifikat ataupun belum,” tegas Tio.
Dirinya juga meminta BPKAD selaku OPD pelaksana sesegera mungkin mengamankan aset untuk di sertifikasi, apabila belum tersertifikat. Apabila telah bersertifikat, perlunya didata secara digital.
Sehubungan dengan itu, Kepala BPKAD Kaltim melalui Kepala Bidang Pengelolaan BMD Abdul Munif menerangkan hasil pertemuan tersebut. Pihaknya diminta Komisi II untuk melengkapi data-data.
“Pertama, mungkin data aset yang tersebar di bawah pengelolaan provinsi. Kemudian aset-aset mana saja yang telah kita kerjasamakan, itu juga datanya diminta. Kemudian masalah sertifikasi lahan kita berapa, lahan kita yang belum disertifikatkan,” jelas Abdul.
Menurut data yang dimiliki BPKAD Kaltim, saat ini jumlah aset bernilai Rp73,8 triliun. Ini akumulasi dari aset bergerak dan tidak bergerak.
“Aset bergerak untuk peralatan mesin sendiri, jumlah barang yang ada sebanyak 383.844. Kemudian aset tetap lainnya sebanyak 930.862. Total keselurahan aset bergerak 1.314.856,” terang Abdul.
Sedangkan aset tidak bergerak, terdapat 701 tanah, 3.510 gedung dan bangunan, 1.077 jalan irigasi dan jaringan, 434 konstruksi dalam pengerjaan.
“Di tahun 2022 datanya yang sampai dengan sekarang ini ada kenaikan sedikit, ada perubahan. Aset tidak bergerak ini juga ada kenaikan sedikit, sekarang 763 di tahun 2022, kemudian bangunan 5.661 dan KDP ini 498 mangkas. Makanya total keseluruhan di tahun 2022 itu aset yang bergerak dan tidak bergerak itu ada Rp33,8 triliun,” pungkasnya. (cintia/adv/kominfokaltim)