Samarinda, Kaltimnow.id – Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) Tourism Satellite Account (TSA), terkait peran sektor pariwisata terhadap perekonomian Kaltim, yang berlangsung di hotel Mercure Samarinda, pada Kamis (22/12/2022).
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ahmad Herwansyah menjelaskan, TSA merupakan kerangka kerja statistik standar dan alat utama untuk pengukuran ekonomi pada sektor pariwisata. Jadi, hasil dari TSA akan sebanding dengan statistik ekonomi lain yang diakui secara internasional.
“Tourism Satellite Account adalah alat ukur kinerja pariwisata dalam perekonomian, dengan kerja sama Badan Pusat Statistik (BPS). Nanti dari situ bisa dilihat kontribusi dari pariwisata itu apa saja,” kata dia.
Lanjut Ahmad Herwansyah, dari datanya nanti dan itulah yang diambil untuk melangkah kedepan. Semakin banyak data yang dimiliki, semakin baik untuk menjadi informasi dan mengambil keputusan.
“Harapannya dengan adanya data itu bisa memacu kinerja kita, karena bisa melihat hasil kerja kita dan menjadi evaluasi kedepan,” bebernya.
Sementara itu ditempat yang sama, Sekretaris Bappeda Kaltim Charmarijaty mengatakan,
pariwisata kalau dikelola dengan baik bisa memberikan multiplayer effect untuk peningkatan sektor ekonomi lain di Kaltim.
“Baik terkait dengan perdagangan dan jasa, konstruksi, transportasi, industri pengolahan, pertanian, ekraf, dan macam-macama. Jika itu dikelola dengan baik,” teranganya.
Dunia pariwisata, kata dia, turut menerima dampak dari adanya pandemi yang terlihat dari jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia yang mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Penurunan jumlah wisatawan selama pandemi disebabkan karena adanya pemberhentian penerbangan internasional menuju Indonesia.
“Kondisi dan situasi global memang mendukung. Kemarin itu situasi pandemi ya, yang tidak mendukung, makanya industri pariwisata kolaps dan penerbangan juga kolaps,” sebutnya.
Dengan TSA ini, lanjut dia, untuk memudahkan terutama Bappeda dalam menyusun perogram-program pembangunan dengan data tersebut.
“TSA ini terkait dengan formulasi data yang memang memberikan gambaran keunggulan dari wisata Kaltim, kemudian metodelogi perhitunganya seperti apa,” pungkasnya. (dry)