Kukar, kaltimnow.id – Ahmad Romeli, selain berprofesi sebagai tukang menjahit ia pun juga menjadi salah guru ngaji di Desa Maluhu, Kecamatan Tenggarorng.
Di tengah kesibukannya dalam menjahit, ia harus memanage waktunya, sehingga dalam sehari dapat menjahit sebanyak dua sampai tiga lembar baju.
“Kebetulan saya punya dasar membaca dan kenapa tidak saya memberikan ilmu saya kepada anak-anak dan orang tua yang mau belajar,” katanya, Jumat (20/11/2020).
Media kaltimnow.id pun sempat menanyakan kondisi pada saat awal pandemi COVID-19 yang membuat sebagian besar pelaku usaha harus gulung tikar.
“Sekitar tiga sampai lima juta per bulannya, dan alhamdulillah ada pemasukkan selain menjahit,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, sebelum adanya pandemi, setiap tahunnya seperti memasuki ajaran baru sekolah atau hari raya banyak pesanan. Namun, di tahun ini sangatlah berbeda, dimana anak-anak sekolah belajar dari rumah saja.
“Biasanya pada hari-hari itu banyak pelanggan, tetapi tahun ini berkurang, untuk pengerjaan sendiri saya dengan istri yang mengerjakannya,” ungkapnya. (ant).