Samarinda – Sejumlah warga di Samarinda merayakan hari raya Idul Fitri di tengah banjir. Banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter tersebut membuat sebagian warga terpaksa harus mengungsi lantaran ketinggian air terus naik.
Menurut pantauan dari Reporter Kaltimnow hingga sampai saat ini pada tanggal 24 Mei 2020, banjir tak kunjung surut. Tim gabungan tanggap bencana, memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak, salah satunya mengevakuasi warga.
Kasie Ops dan Siaga Basarnas Kaltim Octavianto mengatakan, saat ini timnya sudah menyediakan perahu karet karena ketinggian air mencapai 1 meter di Perum Griya Mukti Sejahtera di Jalan PM Noor, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara.
“Melaporkan hingga pukul 18.00 WITA ketinggian di Perumahan Griya Mukti sekitar 50 sampai 1 meter. Kami bersama tim gabungan melakukan bantuan evakuasi kepada warga dan bersiaga di lokasi, untuk berjaga-jaga. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ujarnya pada Minggu (24/05/2020).
Di tempat yang lain, di Jalan Pemuda, Kecamatan Sungai Pinang Samarinda banjir hingga saat ini masih belum surut.
Lia, salah satu warga yang terdampak banjir mengaku terpaksa harus mengungsi karena sudah tidak bisa bertahan lagi di rumahnya dan di tambah lagi ia memiliki seorang anak kecil.
“Air naik terus dan mau tidak mau mengungsi karena ada anak kecil, kasian dia kalau main air terus nanti sakit dan kalau keberobat ke rumah sakit susah karena corona ini,” tuturnya.
Menurut data dari BPBD Samarinda, hingga saat ini tercatat sebanyak 223 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Sungai Pinang Samarinda yang terdampak banjir
Dan terlebih lagi pihak BPBD Samarinda belum berencana mendirikan posko pengungsian, lantaran khawatir akan menjadi tempat berkumpulnya orang banyak ditengah pandemi COVID-19.
“Untuk posko pengungsian belum ada karena harus mengumpulkan orang banyak di tengah COVID-19 menjadi resiko yang cukup besar. Sehingga warga rata-rata mengungsi ke rumah keluarganya yang tidak terkena banjir,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda Ifran.
Banjir ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda pada hari Jumat 22 Mei 2020 lalu. Air sungai Karang Mumus Samarinda yang meluap membuat banjir semakin meluas. (mer)