Kutai Katanegara – Pandemi Covid-19 berdampak pada keberlangsungan para pelaku usaha UMKM hingga sebagian harus banting stir untuk memenuhi kebutuhan.
Salah satunya adalah Hamidah, pengerajin Tenun Ulap Doyo khas Kalimantan Timur, di Jalan Mangkuraja, Loa Ipuh, Tenggarong, Kutai Kartanegara.
“Kalau penjualan sangat menurun, tapi yang menurun sekali tuh saat 3 bulan kemarin,” kata Hamidah, Selasa (24/11/2020) siang.
Saat ini ia terus mengembangkan kreasi baru untuk usahanya tetap berjalan.
“Walaupun mengalami penurunan tapi sekarang syukur, sudah mulai naik lagi, saya sudah mencoba inovasi baru seperti buat masker,” jelasnya.
Dimasa pandemi seperti ini, pemerintah memperketat dan membatasi masyarakat untuk bepergian. Hal ini juga yang membuat Hamidah kemudian memasarkan produknya lewat media sosial.
“Kan mereka gak bisa jalan kesini untuk membeli dan melihat langsung tuh, nah sekarang saya jualnya lewat online aja dan alhamdulillah mulai banyak lagi,” jelasnya.
Lanjutnya, dengan bantuan media sosial Hamidah mampu menjual produknya ke luar daerah.
“Ya, dengan online juga yang pesan bisa dari jauh, paling jauh kemarin itu dari Jakarta. Nah yang beli biasanya gak pernah beli jadi baju atau produk gitu, malahan yang jauh-jauh belinya masih berupa lembaran kain untuk kemudian mereka desain sendiri sesuka hati mereka,” terangnya.
Hamidah biasa menjual produk tenunya bervariasi dengan harga kisaran ratusan hingga jutaan rupiah.
“Kalau saya jual itu bisanya paling murah itu Rp500 ribu, itu ukuran 65cm x 2.15cm. Kemudian yang paling mahal itu kami buat Rp1.5 juta itu kami buat pakai pewarna alam. Warna dari daun daunan, dan kulit-kulit pohon,” paparnya.
Hamidah juga berharap keadaan bisa kembali seperti semula dan berjalan lancar.
“kalau harapan sih, semoga Covid-19 ini cepat selesai. Dan mungkin untuk pemeritah sendiri bisa memperhatikan semua UMKM agar kegiatan kita juga bisa lancar dari segi produksinya hingga pemasaran untuk keluarnya nanti,” pungkasnya. (yue)