Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan di Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Aji Gozali Rahman menyatakan bahwa kebutuhan akan daging di Kukar dan Kalimantan Timur masih belum mencukupi.
Dia mengaku masih perlu mengimpor daging dari luar daerah untuk menutupi kekurangan ini. Untuk mengatasi hal ini, sebanyak 65.000 hingga 75.000 ekor sapi potong diimpor setiap tahunnya dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Populasi kita saat ini sekitar 30.000 ekor sapi, dan Kukar masih dalam tahap pengembangan sapi potong,” katanya, pada Jumat (15/03/2024).
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Kukar masih belum mampu memenuhi kebutuhan daging sendiri. Oleh karena itu, penting untuk mengimpor pasokan dari luar guna meningkatkan populasi, produksi, dan produktivitas ternak, dengan tujuan akhirnya untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan peternak.
“Untuk pengembangan, kita belum mencapai surplus. Kukar akan dianggap surplus ketika populasinya mencapai 700.000 hingga 1 juta ekor. Ketika kita berada dalam surplus, kita tidak lagi perlu mengimpor bibit atau pejantan dari luar Kalimantan Timur,” ujarnya.
Sebagai gantinya, Distanak Kukar terus berupaya untuk mengoptimalkan usaha peternakan sapi di 20 kecamatan di Kukar, yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
“Untuk pengembangan sapi, mereka tersebar di seluruh kecamatan. Seperti di Muara Muntai, Muara Uwis, Muara Kaman, selain sapi, juga didominasi oleh peternak kerbau,” tambahnya.
Gozali berharap bahwa di masa depan, Kukar dapat meningkatkan populasi sapi untuk memenuhi kebutuhan daging di Kukar dan bahkan menjadi pemasok daging untuk Kalimantan Timur.
“Harapan kami adalah tahun ini kita masih bisa meningkatkan jumlah sapi. Saat ini, pasokan daging masih belum mencukupi, dan untuk saat ini, beberapa sapi masih mengandalkan pasokan dari luar Kaltim,” tutupnya. (adv/diskominfokukar/rob)