Warga Diminta Hentikan Kegiatan Selama Tiga Menit pada 17 Agustus

Samarinda – Pemerintah meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menghentikan semua kegiatan dan mengambil sikap sempurna pada pukul 10.17 WIB atau 11.17 Wita Senin Tanggal 17 Agustus 2020 mendatang, guna bersama –sama mengikuti peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 75.

Harapan itu, disampaikan Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo saat memimpin rapat koordinasi nasional (Rakornas) persiapan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia. Rakornas yang digelar secara virtual ini, diikuti Pj Sekretaris Daerah Kaltim M Sa’bani bersama Asisten I M Jauhar Effendy, Plt Kepala Dinas Kesehatan M Andi Ishak, Kasrem 091 Triyono.

Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo menyampaikan pada saat menjelang detik-detik proklamasi masyarakat diharapkan menghentikan segala kegiatan kurang lebih selama 3 menit kemudian mengambil sikap sempurna.

“Yakni berdiri tegap dengan tangan mengepal di samping badan. Tepatnya pada 17 Agustus pukul 10.17 WIB untuk menghormati detik-detik proklamasi ke 75 secara nasional,” terang Pj Sekda M Sa’bani, dikutip dari laman resmi Pemprov Kaltim, Rabu (28/07/2020).

Lanjutnya, momentum perayaan HUT ke-75 RI adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan semangat, rasa cinta dan bangga sebagai anak bangsa di tengah suasana pandemi melalui gerakan menata, memperindah lingkungan serta tetap menjaga protokol kesehatan.

Kepada daerah, diminta segera berkoordinasi dengan TNI, Polri secara teknis untuk reminder kepada masyarakat umum untuk melakukan sikap sempurna menjelang detik-detik proklamasi ke 75.

“Aksi Pemerintah Daerah dilakukan dengan cara pemanfaatan fasilitas media informasi Pemda, antara lain videotron, website, sosial media untuk mengampanyekan dan menyiarkan rangkaian kegiatan HUT ke-75 RI,” ungkap Sa’bani.

Aksi selanjutnya dilakukan dengan cara penggunaan sirine pada kendaraan pemadam, ambulan, perhubungan, satpol PP saat detik-detik proklamasi di tempat umum.

“Nanti akan ditempatkan petugas-petugas pada tempat-tempat tertentu seperti pasar, lampu merah, atau pusat kegiatan lainnya yang akan memandu masyarakat,” kata Sa’bani. (kmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *