Samarinda, Kaltimnow.id – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur berencana mencetak seribu pelatih fisik dalam upaya meningkatkan kualitas atlet di provinsi tersebut.
Program ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan fisik yang dianggap menjadi titik lemah bagi para atlet Kaltim saat berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut lalu.
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim menyambut baik langkah ini. Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman, mengungkapkan bahwa memang terdapat kekurangan pelatih fisik yang berkualifikasi di Kaltim.
“Saya pikir ini sesuatu yang positif, karena memang di Kaltim ini kekurangan pelatih fisik,” ujarnya.
Namun, Rasman menekankan pentingnya memperhatikan kualifikasi dan standar pelatih fisik yang akan dilatih. Menurutnya, setiap cabang olahraga (cabor) memiliki kebutuhan fisik yang berbeda untuk para atletnya.
“Kan tidak mungkin atlet catur harus sama fisiknya dengan atlet bela diri. Jadi harus benar-benar dilihat kualifikasi dan spesifikasinya,” tegas Rasman.
Program pelatihan ini dijadwalkan mulai pada Jumat, 8 November. Pada tahap awal, KONI Kaltim menargetkan seratus peserta yang akan mengikuti pelatihan pelatih fisik level 1 nasional.
Ketua Panitia Pelatihan Pelatih Fisik KONI Kaltim, Ego Arifin, menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengirimkan pemberitahuan kepada seluruh pengurus provinsi cabang olahraga (pengprov cabor) terkait program ini. Setiap cabor diminta mengirimkan satu perwakilan untuk mengikuti pelatihan.
“Syaratnya, utusan yang diikutkan ini mengenali karakter dari cabor yang diwakili,” ujar Ego Arifin.
Dalam penyelenggaraan pelatihan, KONI Kaltim bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Pelatih Olahraga (LP2O) Lankor. Lembaga non-pemerintah yang bergerak di bidang pendidikan dan pengembangan kualitas pelatih ini akan menyediakan para pemateri berpengalaman, termasuk Ketua Lankor, Profesor Ria Lumintiarso, yang akan berbagi ilmu dalam pelatihan tersebut. (dot/adv/disporakaltim)
