Samarinda, Kaltimnow.id – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Veridiana Huraq Wang menyoroti permasalahan jalan rusak di Kaltim, terutama ruas jalan nasional yang kondisinya terpantau kurang layak.
Kondisi jalan dari Samarinda menuju Kutai barat salah satunya, merupakan jalan negara dan sumber pendanaan berasal dari APBN yang anggarannya selalu tersedia tiap tahun.
Veridiana pun meminta kepada Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) agar bisa mengevaluasi pelaksanaan pembangunan jalan di Kubar.
“Tapi yang perlu kita pertanyakan kenapa kok jalan ini belum di perbaiki juga, kan setiap tahun padahal ada anggarannya,” paparnya saat dihubungi, Kamis (27/05/2021).
Veridiana meminta, BBPJN untuk turun ke lapangan dan melihat langsung, kemudian mengevaluasi pekerjaan dari BUMN yang melaksanakannya. Karna sudah sejak lama pihaknya terus menyuarakan rusaknya jalan dari Samarinda ke Kubar.
“Apalagi yang parah itu dari kampung Baru (Muara Tae) ke Siluq Ngurai menuju Muara Lawa. Jalanan itu berlubang buat kecepatan mobil hanya 20-30 kilometer per jam saja,” lanjut politisi dari Fraksi PDIP itu.
Veridiana mengatakan, kondisi jalan yang rusak tentu merugikan masyarakat, sehingga jarak tempuh akan lebih lama bagi warga yang kerap lewat di jalan tersebut.
“Biasanya sekitar 8 jam sudah bisa sampai di tujuan. Namun kondisi jalan yang rusak harus membuat pengguna jalan bisa tiba di Kubar dalam waktu 9 jam lebih,” ujar ketua komisi II DPRD Kaltim.
Berdasarkan pengamatannya, jalur Samarinda-Kubar dengan panjang 303,20 kilometer, maka ada 30-40 kilometer yang bisa disebut rusak ringan hingga berat.
Jika Pemprov Kaltim berkeinginan untuk mengambil alih pelaksanaan pembangunan, ia menyebut perlu mendapat izin terlebih dahulu ke pemerintah pusat. Sebab pemerintah pusat yang mempunyai kewenangan.
“Kita di provinsi kan anggarannya terbatas. Makanya kita lebih prioritaskan untuk meminta BBPJN segera mengevaluasi,” tegas Veridiana.
Penulis: Chintia