Samarinda, Kaltimnow.id – Sistem penarikan retribusi parkir dengan metode elektronik terus dievaluasi oleh Pemerintah kota Samarinda, dalam rapat yang digelar di Balai Kota Samarinda, pada Kamis (15/07/2021).
Walikota Samarinda Andi Harun mengatakan jika penerapan e-parking masih harus dilakukan adaptasi dan pengarahan terhadap juru parkir mau pun jasa perpakiran itu sendiri. Hal itu semata-mata bukan hanya untuk pendapatan daerah saja, namun sistem e-parking sendiri penting untuk diperhatikan.
“Ini kan ada budaya yang diubah dari awalnya konvensional menjadi budaya yang terbuka menggunakan sistem,” ujarnya.
Andi Harun pun berharap dari adanya sistem e-parking ini akan meningkatkan ketertiban dalam perpakiran serta mampu meminimalisir kebocoran dalam retribusi.
“Tetapi yang terpenting ketertiban dalam perpakiran bisa terwujud,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda Samarinda) Hermanus Barus menjelaskan, jika retribusi parkir tepi jalan pada 2021 ini memiliki target sebesar Rp2,5 miliar, namun hingga sampai saat ini target tersebut masih jauh dari harapan.
“Target sebesar Rp2,5 miliar, sementara itu capaian hingga saat ini diangka Rp 552 juta. Tapi ini kalau dari saya sifatnya laporan keseluruhan, untuk capaian per titik e-parking kami tidak bisa mendeteksi,” jelasnya.
Penulis: Wahyu Musyifa
