Samarinda, Kaltimnow.id – Sejumlah warga di Samarinda, mengaku resah dengan kelangkaan bahan bakar gas elpiji ukuran 3 kilo gram (kg) yang terjadi dalam beberapa hari ini.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fakhruddin menyampaikan bahwa permasalahan ini telah mendapat perhatian.
“Dari hasil koordinasi ada problem distribusi saja,” kata Fuad sapaan akrabnya, saat dihubungi melalui sambungan seluler, pada Kamis (03/11/2022).
Selain itu, dia menilai terganggu distribusi gas elpiji 3kg itu lantaran pengaruh kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (bbm) beberapa bulan lalu.
“Itu jadi salah satunya juga,” ucapnya.
Kemudian ditanya soal adanya anggapan di masyarakat kelangkaan disengaja untuk menghilangkan gas elpiji 3kg di pasaran, Fuad membantah hal opini tersebut.
“Itu tidak benar, malah pemerintah saat ini fokus untuk penambahan kouta,” ungkapnya.
Dirinya mengayakan, pemerintah sedang menertibkan para spekulan yang memanfaatkan kelangkaan gas elpiji untuk kepentingan pribadi terutama pada kalangan distributor.
“Ya memang yang punya pangkalan itu wajib diawasi betul – betul. Jangan sampai sejumlah pihak memanfaatkan situasi kelangkaan ini. Dinas terkait terutama kepolisian harus melakukan pengawasan ekstra,” bebernya.
Menurutnya saat ini kepolisian dari pusat hingga ke daerah sedang bekerja melakukan penelusuran dugaan praktik spekulan di bidang migas.
“Mungkin semua akan stabil kalau kepolisian turut serta menangani ini,” katanya. (ant/adv)