Kutai Kartanegara – Wisata pesisir yang ada di kecamatan Muara Badak menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Kutai Kartanegara. Wisata yang disajikan di Muara Badak kini sudah mulai banyak bermunculan, salah satunya adalah wisata pantai Panrita Lopi yang dikelola oleh pihak swasta.
Pantai Panrita Lopi menjadi salah satu tujuan pantai yang juga banyak di kunjungi wisatawan dari dalam dan luar kota. Di samping tempat pantainya yang bersih, Panrita Lopi juga menyuguhkan pantai yang memiliki tempat yang luas dan spot berfoto yang menarik serta fasilitas dan wahana yang bisa dinikmati wisatawan.
“Saya selaku pengelola cukup senang banyak yang datang ke pantai Panrita Lopi ini, saya juga bersemangat untuk selalu memperhatikan kebersihan serta kenyamanan dari pada pengunjung yang datang ke pantai ini,” kata Daeng Lompo selaku pengelola pantai Panrita Lopi (05/11/2020) siang.
Untuk biaya tiket masuk dan penyeberangan ke pantai ini cukup murah. Sementara pengunjung yang ingin menginap, pihaknya telah menyediakan penyewaaan tenda dan hammock.
“Untuk tiket masuk sendiri itu 30 ribu, itu sudah termasuk tiket masuk dan penyebrangan kapal ke pantai, kalau semisalnya ingin menginap bisa menyewa tenda 100-120 ribu per malamnya, sementara jika ingin menggunakan hammock hanya 20 ribu per malam,” jelasnya.
Meski di tengah pandemi seperti ini, setiap minggu ada sekitar 500 pengunjung yang selalu datang dan menginap di pantai Panrita Lopi, dengan jumlah yang banyak seperti ini pihak pengelola pun tetap menerapkan protokol kesehatan demi menjaga pengunjung dari bahaya virus COVID-19.
“Kalau untuk pengunjung sendiri, sebelum pandemi bisa sampai ratusan lebih pengunjung tiap minggu, tetapi karena pandemi jadi ya lumayan masih ratusan, ya 500an lah,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Periwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, Thauhid Afrilian Noor mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa melarang pihak pengelola wisata swasta yang ingin beroperasi di masa pandemi. Tetapi pemerintah tetap mengharapkan agar pihak pengelola wisata tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19.
“Untuk tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Kukar semuanya ditutup sesuai SK Bupati tentang protokol kesehatan, dan harapannya semua tempat wisata di Kukar bisa mentaatinya, kecuali mereka bisa memastikan melakukan protokol kesehatan ketat,” tegas Thauhid Afrilian Noor (06/11/2020) pagi.
Ia menegaskan, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan terkait penyebaran COVID-19, pengelola tempat wisata diharapkan untuk dapat selalu mematuhi imbauan pemerintah daerah. Para pengunjung tempat wisata di kecamatan Muara badak juga diwajibkan menggunakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak. (adv/yue)