Samarinda, Kaltimnow.id – Penyaluran dana Corporation Social Responbility (CSR) oleh perusahaan tambang batu bara keluar daerah Kalimatan Timur (Kaltim) membuat respon dari berbagai pihak, salah satunya Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun.
Dirinya menegaskan, bahwa perusahaan yang beroperasi di Kaltim kurang bijak dalam pengabdian kepada daerah.
“Perusahaan tersebut beroprasi di Kaltim. Dampaknya yang merasakan juga masyarakat Kaltim, tetapi manfaatnya yang menikmati secara langsung justur dari luar Kaltim,” tegas samsun, saat memberi konfirmasi kepada awak media.
“Jadi tidak elok, kalo sumber daya yang diambil dari Kaltim,” sambungnya.
Diketahui ada sekitar 200 Miliar dana CSR dari PT Bayan Resources yang menyalurkan dana kepada perguruan tinggi di pulau jawa, dengan rincian UI Rp 50 miliar, ITB Rp 100 miliar, dan UGM Rp 50 miliar, dana tersebut merupakan bentuk bantuan untuk dana pendidikan serta pembangunan sarana dan prasarana.
Menanggapi hal tersebut, Samsun mengungkapkan bahwa pemberdayaan pendidikan tidak perlu jauh-jauh keluar daerah, sedangkan di Kalimantan Timur juga masih perlu perhatian.
“Bicara pengabdian terhadap masyarakat terkait pendidikan, di kaltim juga sangat dibutuhkan pengembangan pendidikan,” katanya.
Legislator PDI Perjuangan itu menjelaskan, Kaltim juga sangat membutuhkan pengembangan pendidikan. Menurutnya dengan uang miliaran rupiah tersebut dapat memberikan manfaat pendidikan di Kaltim secara berkelanjutan, pemberian beasiswa tentu akan menjadi investasi Kaltim dalam mengembangkan SDM lokal.
“Banyangkan kalau 100 miliar itu untuk beasiswa Kaltim misalnya, bisa berapa siswa atau mahasiswa yang dapat merasakan manfaatnya,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) pun kurang bijak dalam menyalurkan dana CSR.
“Ini juga yang menurut kita PKP2B kurang bijaksana. Karena memberikan CSR ke luar daerah Kaltim,” lanjut Samsun.
Samsun berharap, kedepannya perusahaan-perusahaan PKP2B lebih memaksinalkan lagi, dalam penyaluran CSR untuk Kaltim.
“Banyak bidang yang bisa dibiayain. Mulai pendidikan, kesehatan, pembangunan,” imbunya.
Penyaluran dana CSR keluar daerah pasti di sebabkan berbagai faktor, oleh sebab itu Samsun dalam waktu dekat akan memanggil perusahaan tersebut.
“Dalam masa sidang 2, kita lakukan pemanggilan ke pihak perusahan untuk duduk bareng apa masalahnya, dan perusahaan harus koperatif,” (cintia/adv/kominfokaltim)