Belum Ditemukan Kasus Gagal Ginjal Akut di Samarinda, Warga Diminta Jangan Lengah

Samarinda, Kaltimnow.id – Kasus gagal ginjal akut diketahui menimpa ratusan anak di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI pun mengimbau penyetopan segala obat berbentuk cair atau sirup menyusul adanya laporan pasien anak dengan gangguan gagal ginjal akut terdeteksi terpapar tiga zat kimia berbahaya yakni ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE).

Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar menyampaikan hingga saat ini di Kalimantan Timur (Kaltim), masih belum terdapat warga yang mengalami penyakit tersebut.

“Untuk sekarang di Kaltim, khususnya Samarinda belum ada ditemukan kasus ini (ginjal akut),” ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan seluler, pada Jumat (20/10/2022).

Namun untuk menghidari penyakit tersebut, Deni sapaan karibnya meminta agar pemerintah dan masyarakat tak boleh lengah. Pasalnya, ia menilai kini Kaltim tengah memasuki kondisi pancaroba yang bisa membuat ketahanan fisik dan kekebalan tubuh menurun. Terkhususnya pada anak-anak.

“Saya meminta para orang tua untuk memastikan anak-anaknya sehat saat sedang bersekolah. Kalaupun sedang kondisi sakit, segera langsung diistirahatkan saja di rumah,” ucap Deni.

Selain itu, politisi dari fraksi Gerindra itu meminta apotek-apotek juga menahan penjualan obat-obatan dalam bentuk sirup sesuai surat edaran dari Kemenkes Republik Indonesia.

“Untuk saat ini tertinggi di pulau Jawa. Namun ini untuk upaya pencegahan. Kandungan paracetamol mungkin bagus, tapi ketika kondisi fisik menurun mungkin implikasinya menjadi tidak baik. Ini yang kini dilakukan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Kemenkes mendorong BPOM memastikannya,” pungkasnya. (ant/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *